Senin, 21 Juli 2008

Bunga ku

BUNGA
# ....... , . - . - , _ , .......bunga ini
......... ) ` - . . ' `( .......ku persembahkan
........ / . . . .`\ . . \ ........untuk
........ |. . . . . |. . .| ........yang terindah
......... \ . . . ./ . ./ .........
........... `=(\ /.=` .........walau
............. `-;`.-' ............tak'kan
............... `)| ... , ........nyata adanya
................ || _.-'| ........
............. ,_|| \_,/ ........ku yakin
....... , ..... \|| .' .............bintang pasti
....... |\ |\ ,. ||/ .............kan bersinar
.... ,..\` | /|.,|Y\, ............di dalam jiwa
..... '-...'-._..\||/ .............seseorang
......... _.-`Y| ..............
.............. ,_|| ...............semoga
................ \|| ...........bunga ini
................. || ..........dapat menerangkan
................. || ...........di setiap langkah
................. |/ ..........dan cita2mu...........
MOGA APA YANG MENJADI HARAPAN qt TERCAPAI.amiin yaa rob

Selasa, 20 Mei 2008

Not mine..!!!

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia
menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan
untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan
milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali
oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,

kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan
hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh
dariku, dan
Nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan
Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak
keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku
hanyalah untuk
beribadah...
"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan
keberuntungan sama saja"

(WS Rendra).

Jumat, 16 Mei 2008

Setulus Ingatan Buat Sahabat

Wahai sahabat, buatlah yang terbaik untuk diri dan masa depanmu,
lakarkanlah sejarah kehidupanmu dengan kebijaksanaan.
Corakkanlah tamadun dirimu dengan kelebihan anugerah Ilahi.
Peluang untukmu masih terbentang luas.
Kesedaran diri untuk terus berjaya masih lagi boleh di perbaiki,
Yakinlah wahai sahabatku, Pohon-pohon kejayaan sedang melambai kedatanganmu.
Ia masih menanti kehadhiranmu yang pernah di janjikan.
Warnailah kehidupanmu dengan cahaya Ilahi.
Dampingilah kitab suci mukjizat Ilahi di mana jua engkau berada.
Tatapilah susunannya, fahamilah maknanya, hayatilah kandunganya,
Lunakkanlah alunannya, Sesunguhnya di sebalik susunan kalimah, rentak, irama, serta alunan musikanya tersirat rahsia-rahsia kebesaran Ilahi yang hakiki. Tetapi ingatlah, Hanya akal waras sahaja yang akan dapat mengesan rahsia-rahsia yang tersembunyi. Alirkanlah lurah-lurah kejahilan dengan air mata penyesalan. Ia lebih bernilai dari dunia dan seisinya. Basahilah wajahmu dengan air-air suci, ia merupakan penyeri dihari kemudian. Hiasilah perjuanganmu dengan amalan yang disukai, engkau akan sentiasa dikasihi dan diredhai.
Binalah kehidupan mendatang dengan penuh keyakinan, Tabahkanlah dirimu dalam menghadapi segala rintangan. Sabarlah di atas segala penderitaan. Ketahuilah, Sesungguhnya penderitaan itu adalah bersifat sementara, Pasti akan lenyap ditelan masa setelah tiba waktunya. Teruskanlah perjuangan mu didalam menuntut ilmu kerana Menuntutnya adalah kelazatan yang tiada tolok bandingan. Teguhkanlah semangatmu wahai sahabatku dalam melakari kehidupan dunia. Aturilah langkah perjuangan dengan lebih berhati-hati. Ingatlah, Tapak-tapak pejuang tidak akan hilang dari memori kehidupan dan tidak akan lenyap di mamah usia. Doamu sahabatku tetap akan dikenang.

Jumat, 09 Mei 2008

Tiada manusia yang sempurna Imannya

Pertanyaan:

Apakah ada manusia yang sempurna?

Jawab:


Tiada manusia yang sempurna, karena setiap orang mempunyai kelemahan. Seseorang yang beriman, tentu mempunyai kesalahan dan memiliki sifat buruk yang sukar dihilangkan. Tiada orang Mukmin yang murni atau sempurna.

Pandangan orang jarang ditujukan pada hal-hal yang berada di pertengahan antara dua hal yang berdekatan. Bagi seseorang sesuatu itu warnanya putih saja, sebagian yang lain hitam saja, mereka lupa adanya warna yang lain, tidak putih dan tidak pula hitam.


Nabi saw. pernah bersabda kepada Abu Dzar r.a., beliau bersabda, "Engkau seorang yang masih ada padamu sifat Jahiliyah." Abu Dzar adalah seorang sahabat yang utama, termasuk dari orang-orang pertama yang beriman dan berjihad, akan tetapi masih ada kekurangannya.

Juga didalam Shahih Bukhari diterangkan oleh Nabi saw.:

"Barangsiapa yang meninggal bukan karena melakukan jihad dan tidak dirasakannya (tidak ingin) dalam jiwanya maksud akan berjihad, maka dia mati dalam keadaan sedikit ada nifaknya."

Abdullah bin Mubarak meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a. yang mengatakan sebagai berikut:

"Seorang Mukmin itu permulaannya tampak sedikit putih dalam kalbunya; setiap kali iman bertambah, maka bertambah putihlah kalbu itu. Begitu seterusnya, hingga kalbunya menjadi putih semua.

Begitu juga kemunafikan, pertama ada tanda-tanda hitam dalam kalbunya; dan setiap melakukan kemunafikan, maka bertambah pula hitamnya, sampai hatinya menjadi hitam semua.

Demi Allah, jika dibuka hati seorang Mukmin, maka tentu tampak putih sekali; dan jika dibuka hati orang kafir, maka tentu tampak hitam sekali."

Ini berarti seseorang tidak dapat sekaligus menjadi sempurna imannya atau menjadi munafik, tetapi kedua hal itu bertahap, yakni sedikit demi sedikit.

Kamis, 08 Mei 2008

Cinta bersemi saat aktif ( 3 )

Mengendalikan rasa cinta

Sobat muda muslim, nggak salah kalo cinta bisa mendera siapa aja. Termasuk para aktivis dakwah. Tapi tetep kita kudu waspada ama VMJ ini. Soalnya orang bisa berubah karena kasmaran. Yang pasti nggak berubah jadi Ksatria Baja Hitam. Tapi perubahan yang lambat laun nampak dalam diri kita. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin menuliskan komentar sejumlah orang tentang pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang.


Di antaranya sebagai berikut: ?Cinta itu bisa menyucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, mendorong untuk berpakaian rapi, makan yang baik-baik, memelihara akhlak yang mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi yang ahli ibadah?.

Nah, lho? Ternyata cinta bukan cuma Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki seperti kata Sheila On Tujuh. Tapi juga merupakan ujian sekaligus cobaan buat orang shaleh, ahli ibadah, termasuk aktivis dakwah. Kok bisa? Iya, karena cinta nggak cuma bisa mengubah pe-nampilan aja. Dia juga bisa membelokkan niat yang udah lurus. Komitmen dakwah bisa berubah. Aktivitas dakwah yang awalnya diniatkan untuk mendapat ridho Allah bisa terkontaminasi saat VMJ meradang. Ini yang kudu diwaspadai.

Tentu kita nggak pengen dong, aktivitas dakwah kita yang mulia jadi kacau-beliau gara-gara kita terpana pesona cinta. Makanya kita kudu pandai mengendalikan rasa itu. Seperti kata dokter, mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk urusan cinta juga sama. Lebih baik kita mencegah aktivitas yang bikin VMJ meradang. Ada dua hal yang bisa kita jalanin sebagai langkah pencegahan (kayak 3M DBD aja neh!).

Pertama, dari dalam diri kita. Di sini kita kuatkan benteng pertahanan dari serangan rasa cinta yang membabi buta. Caranya, rajin puasa sunat. Rasulullah menganjurkan pemuda-pemudi untuk berpuasa sebagai satu perisai takwa. Perbanyak membaca al-Qur?an, shalat tahajjud, dan berdzikir kepada Allah saat godaan itu datang. Perbanyak juga doa kita kepada Allah. Minta kepada-Nya biar kita dijauhin dari perbuatan yang haram, minta juga kepada-Nya biar kita dikasih jodoh yang qualified dunia-akhirat. Mau dong?

Kedua, dari luar diri kita. Ini juga nggak kalah pentingnya. Faktor ling-kungan gampang banget meluluhlantakkan pertahanan yang kita bangun. Itu sebabnya, kita kudu bisa menata lingkungan sekitar kita. Misalnya, memini-malisasi pertemuan dan komunikasi dengan lawan jenis. Walau itu untuk konsolidasi dakwah. Sorry, bukannya mo ngerecokin, cuma kita khawatir, jiwa muda kita tak kuasa meredam gejolak rasa cinta itu. Kita juga bisa gaul ama temen-teman yang bisanya nggak cuma manas-manasin doang. Tapi mampu membantu kita menjaga izzah alias harga diri. Sehingga kita bisa belajar menundukkan pandangan. Baik terhadap para ?macan? (makhluk cantik) mau pun terhadap media ?syerem? yang bisa memacu adrenalin kita.

Kita kudu nyadar kalo seorang aktivis dakwah sering jadi panutan dan teladan bagi orang lain. Nggak cuma Allah yang mengawasi tiap omongan ama tingkah lakunya, tapi juga umat. Gimana jadinya kalo pas ngisi pengajian begitu bersemangat bilang pacaran itu haram. Tapi, pas doi lagi kasmaran, perilakunya nggak beda ama aktivis pacaran. Apalagi pake ngeles dengan istilah ?pacaran islami?. Idiih?malu ama umat tuh! Firman Allah Swt: ?Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS ash-Shaf [61]: 3)

Menentukan prioritas

Sobat muda muslim, kalo kamu udah bisa atau minimal lagi belajar mengendalikan rasa cinta, sekarang kamu udah pantes buat belajar menentukan prioritas. Karena untuk urusan ekspresi cinta, Islam cuma mengatur dua tahap. Khitbah dan nikah. Nggak ada lagi. Masalahnya, kadang para aktivis dakwah yang mayori-tas pelajar terbentur dengan banyak hal sampe kerepotan memilih satu di antara dua pilihan itu. Kalo pun ada yang berani, lebih didominasi faktor emosi. Bisa jadi was-was sang target ?disamber? duluan ama yang laen (Emangnya bis kota maen serobot?)

Kalo mau khitbah dulu, kecil kemungkinan bisa bertahan sampe kamu lulus sekolah atau kuliah terus dapet kerja. Bawaannya pasti pengen segera ijab qabul. Padahal, segala kebutuhan keuangan masih disubsidi penuh ama ortu. Bakal berabe ke depannya. Perhatian kamu bakal terpecah. Antara beresin kuliah atau matengin rencana nikah. Bisa-bisa nggak optimal dua-duanya. Padahal kehidupan rumah tangga bakal menuntut suami untuk mencari nafkah materi. Nggak cuma bermodalkan cinta. Sementara ijazah pendidikan pun adakalanya punya peranan bagi sang suami demi mem-peroleh nafkah.

Nah, kalo udah gini bagusnya kita pusatkan perhatian pada aktivitas tholabul ?ilmi yang lagi digeluti. Biar masa depan juga terbingkai dengan rapi. Tapi, bukan berarti kita ngelarang kamu mikirin soal nikah lho. Nggak. Silakan aja kalo kamu mau mulai mempelajari soal pernikahan lebih dalam. Karena terpancing ama senior yang bilang nikah itu nikmat, indah dan ibadah, misalnya. Tapi kamu kudu siap hadapi risiko yang bakal menyedot perhatian kamu. Berani ambil risiko? Pikirkan dengan mateng!

Oke deh sobat. Kita percaya kamu-kamu bisa mengambil pilihan dengan bijak. Jangan sampe CBSA bikin aktivitas dakwah kamu kendor. Catet, sekali lagi kita ngingetin, dakwah itu untuk mendapat ridho Ilahi. Bukan karena orang yang dikasihi. Dan jangan takut keduluan, karena jodoh masing-masing nggak akan kelayapan. Oke? Tetap semangat! be the best for your life.... wassalam.....

Cinta bersemi saat aktif ( 2 )

Romantika aktivis dakwah
Sobat muda muslim, kalo mengamati pergaulan para aktivis dakwah mungkin ada beberapa pertanyaan yang mampir di benak kita. Apalagi keseharian mereka yang gaul ama sesamanya. Cewek ama cewek. Cowok ama cowok. Kesannya antilawan jenis banget. Apa mereka steril dari rasa cinta? Apa yang ada dalam benak mereka cuma dakwah doang? Apa menjadi aktivis dakwah kudu punya antivirus untuk menghadang VMJ? Apa-apanya dong?eh, kok jadi lagu sih?

Nggak usah dibikin pusing, sampe nyanyiin lagu Nek Titik Puspa gitu. Para aktivis dakwah itu sama aja kayak kita. Sejenis manusia yang punya rasa cinta. Cuma bedanya, mereka nggak show of forces untuk urusan ini. Apalagi sampe deklarasi segala di acara reality show Katakan Cinta atau Playboy Kabel. Nggak lah yauw. Mereka punya prinsip yang bagi sebagian orang terdengar ?aneh? dalam hal pengungkapan rasa cinta. Anti-pacaran en nggak phobi ama nikah dini. Catet ya!

Nah, masalah-nya, kita sering bertanya-tanya, gimana mung-kin bisa terjalin rasa cinta di antara mere-ka kalo mereka sendiri anti-gaul bebas. Bukankah gaul bebas itu terbukti menjadi media subur untuk memupuk rasa cinta kepada lawan jenis? Eit, jangan salah. Nggak gaul bebas bukan berarti nggak berinteraksi dengan lawan jenis. Emangnya penghuni dunia dakwah cuma satu jenis? Tetep, aktivitas dakwah juga meng-haruskan mereka berhubungan dengan lawan jenis. Apalagi yang tergabung dalam sebuah organisasi. Kudu ada konsolidasi dakwah. Inget-inget tuh!

Sebagai aktivis dakwah, tentu konsolidasi itu mengharuskan pihak ikhwan (muslim) menjalin kerjasama dengan para anggota ?diva? alias divisi akhwat (muslimah). Saling tukar informasi. Rapat bulanan untuk evaluasi kinerja dakwah sekaligus planning untuk masa mendatang. Sampe tergabung dalam kepani-tiaan acara. Dan nggak mungkin kegiatan kayak di atas dilakukan tanpa adanya pertemuan. Walau mungkin rapat bisa aja pake fasilitas teleconference. Tapi itu pasti bakal menyedot banyak biaya. Bisa-bisa acaranya nggak jadi digelar gara-gara nggak ada biaya. Berabe kan?

Nah, dari seringnya pertemuan itulah bisa menyita perhatian khusus antar aktivis. Meski nggak terungkap, VMJ tengah mengamati mangsa yang hendak diburu. Satu sama lain saling menyimpan rasa kagum. Dari sinilah tumbuh perasaan simpati, empati, yang seterusnya bisa bikin jatuh hati. Walau hanya tersimpan rapi dalam diary atau menghiasi relung hati. Intinya, malu-malu tapi mau!

Proses tumbuh dan mewabahnya VMJ di kalangan aktivis, nggak jauh beda dengan ?cilok? ala seleb. Cinta bersemi saat aktif dalam dakwah. Makanya kita nggak usah ragu bin worried untuk jadi seorang aktivis dakwah. Pergaulan mereka yang terkesan anti-lawan jenis, hanya salah satu cara buat nunjukkin kalo Islam juga punya aturan maen dalam pergaulan. Justru kita kudu bangga jadi aktivis. Karena untuk urusan jodoh, Allah bakal ngasih pasangan hidup yang ?qualified? buat para aktivis pengemban dakwah yang istiqomah.

Firman Allah Swt: Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang (baik) pula.? (QS an-Nûr [24]: 26)

Rabu, 07 Mei 2008

Cinta bersemi saat aktif ( 1 )

Di mana aja, kapan aja, dan siapa aja dijamin nggak akan bisa lolos dari serangan virus yang satu ini. Bukan DBD, Flu Bu-rung, atau Worm. Tapi virus yang kekuatannya bisa bikin sang pejuang mati-matian ngapalin lagu melankolis First Love-nya Nika Costa atau Shoulder to Cry On-nya Tommy Page. Meski nilai bahasa Inggris di raport-nya delapan ngakak alias 3! Pede banget kan?

Yup. Virus yang dikenal dengan julukan virus merah jambu (VMJ) pembangkit rasa cinta ini kagak ada matinya. Malah mungkin kita berharap nggak mati-mati. Coz, hidup kita bakal terasa garing bin monoton tanpa kehadiran cinta. Baik cinta kepada yang Maha Pencipta maupun kepada lawan jenis. Ali bin Abdah berkata, ?tak mungkin seseorang menghindar dari cinta, kecuali orang yang kasar perangainya, kurang waras, atau tidak mempunyai gairah.? Maka berbahagialah orang-orang yang masih bisa mencintai dan dicintai. Ciee?.Aa Gym banget neh!

Bener sobat, nggak lengkap rasanya jadi manusia kalo kita nggak bisa mencintai dan dicintai. Karena ini fitrah. Jadi wajar aja kalo virus ini merajalela mencari mangsa di setiap kesempatan. Maka di kalangan selebritis dikenal istilah ?cilok? alias cinta lokasi. Sebutan untuk pasangan seleb yang terlibat jalinan asmara karena sering ketemu di lokasi syuting.

Ssttt?.jangan bilang-bilang ya. Ternyata di kalangan aktivis dakwah juga ada ?cilok? lho. Hah?! Masa? sih? Beneran. Cuma di kalangan jilbaber en jenggoter simpatik ini, ?cilok? berubah menjadi ?CBSA?. Mentang-mentang mayoritas pelajar. Do you know CBSA? Ini nih: Cinta Bersemi Saat Aktif. (ehm..ehm..KLBK euy!) Tapi jangan salah, meski ?Cilok? dan ?CBSA? sama-sama mengandung unsur cinta, tapi keduanya tetep beda. Kalo ?CBSA?, lebih terjaga dari kontaminasi. Sementara ?cilok? lebih kepada cinta yang ternodai. Ups!

So, kalo kamu pengen tahu lebih banyak tentang CBSA, kamu bisa tanya guru SD masing-masing. Tapi, kalo penasaran ama ?CBSA?, kamu dah bener kalo baca Studia kali ini. Yuuuuk!

I'm Sory...!!!

Sebelumnya, beribu-ribu maaf yang hanya bisa aku ucapin ke kamu, terserah kamu mau menerimanya atau tidak sama sekali. aku yakin kamu sekarang pasti menjadi lebih baik dan bisa lebih dewasa. lebih bisa mengambil sikap yang lebih bijak, terhadap segala permasalah yang tak kunjung henti. aku pun demikian sekian lama sudah aku terdiam membisu, gak bisa berbuat apa2 dikala perasaan itu menghantui malah gak tersa air mata ini bercucuran tanpa hentinya di saat aku bermunajat kepadanya meminta ampun atas segala perbuatan ku, yang subhanallah, gak terlupa hingga akhir hayat nanti. kali pertamanya dan tak terulangi kedua kalinya, kecuali dengan jodoh yang di tentukan kelak.

Apakah ini bisa di ampuni atau malah menjadi beban yang terpikuli seumur hidup. insya allah setiap berdo'a aku selalu berdo'a agar kita berdua bisa terampuni dan terlepas dari bayangan setan yang kerap kali muncul.

Aku gak bisa berkata lagi, aku gak bisa beragumentasi lagi, aku ingin keluar dari ini semua, dari semua kenangan nestapa dan kebahagian sesaat, yang hanya penyeselan akhirnya.
aku harap kamu bisa mendapat seseorang yang lebih baik dari aku, walaupun aku bukan orang yang baik. tapi aku belajar dari ini semua untuk menjadi lebih baik.

Untuk aku dan dia, dikala senang dan sedih

i'm sory....

Tentang Cinta

Jika cinta adalah bicara
Maka aku orang yang paling gagap
Untuk sekedar mengatakannya
Atau bahkan beragumentasi tentangnya

Jika cinta adalah angin
Maku aku adalah sekadar udara yang meluap-luap
ingin bergerak
Atau bahkan topan yang memorak-porandakan
seluruh keinginan dan harapan

Dan...
Jika cinta adalah rembulan
Maka aku sebenarnya ingin selalu datang
dan menerangi
Tidak hanya di saat rembulan itu purna
Atau bahkan di saat rembulan itu gerhana

Selasa, 06 Mei 2008

4 the first

"assalamu'alaikum... akhi... wa ukhti..."

"yeee... laluuuu.... sempet-sempetnya bikin blog kayak ginian" ujar temen sekamarku
"di tanya pas ujian aja gak munkin" sahutnya kembali
"iya-iya" kataku sambil mangguk-mangguk.

kenapa ya? ane juga heran, sempet terlintas juga sih di pikiran ane, kok sempet-sempetnya bikin blog padahal kan tanggal 20 udah ujian tulis. tapi di lain sikap, ane mengambil suatu nikmat dan suatu kesempatan untuk memulai belajar sesuatu yang gampang tapi gak banyak orang yang bisa melakukannya, yaitu menulis.

iya sih kata orang-orang ane gak bakat, hanya "yahanu faqot" (sok) bisa, padahal, "mushmafhum" gak bisa di mengerti, paham sendiri dan gak paham bagi yang laen. nah justru itu ana termakan perkataan orang yang ana anggap sebagai celaan yang membangkitkan semangat.

walaupun di tengah-tengah kesibukan menjelang ujian ini, ane masih menyempetkan diri untuk nulis itu gak lain dan gak lepas dari cita-cita ane sendiri yaitu: "menjadi orang bermanfaat" keluarga khususnya dan kepada seluruh manusia umumnya, hehehe tu kan yahanunya keluar.

just to try... ingin berusah menjadi kan hari demi hari menjadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya. karena barang siapa yang harinya lebih buruk dari hari kemaren maka dia termasuk orang yang rugi, begitu pula sebaliknya, maka dia termasuk orang yang beruntung.

ok lah my bro all, di karenakan sekarang jam 3 lebih 2 menit, waktu yang pualing top buat tahajud, ane mau tahajud dulu. tuuu kan yahaunya keluar lagi.... heheheh enggak kok.

o ia satu lagi blog ini judulnya ane pilih crossroads, artinya persimpangan jalan. gak tau kenapa ane milih judul itu. singkat ceritanya, waktu di persimpangan jalan ane menemukan sesuatu yang menjadi pegangan hidup ane saat ini. ntar lah ane ceritain...

syukron 'ala kulli hal

wasslamu'alaikum